19 April 2024

Kwarcab Purbalingga

Portal Informasi Pramuka Purbalingga

Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2021. Pancasila Jadi Filosofi Bangsa  dan Implementasinya di Gerakan Pramuka

2 min read

Salah satu aspek penting dari kelahiran Pancasila adalah memahami dari aspek philosofinya. Jika ditinjau dari aspek falsafah, maka Pancasila lahir untuk dijadikan sebagai sistim nilai luhur yang diambil dari budaya Indonesia. Sistim nilai itulah yang dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka meraih cita-cita.

Cita-cita bangsa Indonesia  mewujudkan masyarakat yang adil dan Makmur diatas nilai-nilai luhur bangsa. Nilai luhur dimaksud adalah masyarakat yang religious, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, menjaga keutuhan bangsa yang heterogen.

Selalu mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah, menuju masyarakat yang adil dan Makmur. Cita-cita luhur inilah yang kemudian  diekspresikan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang secara eksplisit tertuang dalam lima sila dalam Pancasila.

Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 telah menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila. Hari tersebut merupakan hari dimana istilah Pancasila pertama kali dicetuskan oleh Ir Soekarno dalam siding BPUPKI, yang diperoleh dari kontemplasi dan perenungan atas dasar dinamika dan geopolitik Nusantara.

Pancasila digali dari nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia, yang merupakan nilai dasar kehidupan   yang diakui secara universal dan berlaku sepanjang hayat. Salah satu nilai luhur Bangsa Indonesia  yang terpancar dari Pancasila adalah budaya Gotong Royong. Meskipun banyak pihak cenderung skeptis terhadap budaya gotong royong akibat terpaan banyak budaya lainnya.

Namun sebagai bangsa yang menjunjung nilai-nilai budaya bangsa, mestinya nilai-nilai gotong royongh ini harus tetap tumbuh dan berkembang.  Gotong royong secara harafiah dapat diartikan sebagai partisipasi aktif setiap individu dalam memperjuangkan kepentingan orang banyak.

Pramuka merupakan salah satu pilar penegak budaya bangsa , khususnya dalam mempertahankan nilai-nilai gotong royong. Nyaris dalam semua aktivitas kepramukaan, nilai gotong royong ini selalu muncul.

Bahkan konsep gotong royong inilah yang menjadi salah satu ruh dalam Gerakan Pramuka. Oleh karena itu  tidak terlalu berlebihan jika kita manyatakan bahwa ruh gotong royong ada dalam ruh Gerakan pramuka.

Kita bangga bahwa Pramuka terlahir dengan nafas yang sesuai dengan nilai dan budaya bangsa. Nilai-nilai inilah yang harus tetap tertanam dalam jiwa seluruh Pramuka Indonesia. Komitmen Satya Pramuka yang  terimplementasi dalam sepuluh Dharma,  itulah yang menjadi dasar Langkah pramuka yakni “SATYAKU KUDHARMAKAN, DHARMAKU KUBHAKTIKAN”.

Dengan modal ini mudah-mudahan dimanapun kita berada, kapanpun waktunya, dalam kondisi seperti apapun juga, Satya dan Dharma Pramuka itu akan terus tumbuh sebagai api  semangat pergerakan kita : Pramuka Indonesia.

Selamat Hari Lahir Pancasila, Bersama Pramuka jayalah Indonesia. Salam Pramuka !!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *